Sejarah
lahirnya Batman dan munculnya “The Dark
Knight”
The Dark Knight merupakan sekuel terbaru film
superhero Batman yang lahir pada tahun 1939. Tokoh ini lahir dari seorang pria
kelahiran New York,
Bob Kane. Bersama rekannya Bill Finger sebagai pembuat cerita, maka tokoh
satria kelalawar yang hingga kini dikenal dengan Batman muncul pertama kali
dalam bentuk komik bergamabar pada DC
Comic edisi 27 pada bulan Mei 1939. Tokoh ini mendapat inspirasi dari
gambar Leonardo davinci tentang konsep pesawat Ornithoper yang dilengkapi dengan sayap kelalawar. Sejak Batman muncul sebagai hero baru dalam DC Comics, tokoh ini langsung mendapat
sambutan luar biasa dari pembacanya.
Batman
untuk konsumsi TV yang mulai ditayangkan tahun 1965 dan mendapat sukses di
seluruh dunia. Batman diperankan oleh Adam West dan Robin oleh Burt Ward. Dalam
perjalanannya sekitar hampir 7 dekade, telah mengalami perkembangan, pergantian
dan interpretasi ulang dalam bentuk komik, serial film, program TV, dan film
feature yang sangat popular pada pertengahan 60-an, serta dalam novel-novel.
Sampai akhirnya tokoh ini menarik simpati Warner Brothers untuk menarik sang
kelelawar ke layar lebar. Maka pada tahun 1989 untuk pertamakalinya Batman
muncul di layar lebar dengan judul sederhana, “BATMAN”. Film ini disutradarai Tim Burton. Film tersebut sukses
berat di seluruh dunia yang menyebabkan Burton
kembali menyutradarai film Batman yang kedua (1992) yang kali ini berjudul “BATMAN RETURNS”. Sekuel ke tiga dengan
judul “BATMAN FOREVER” diproduksi
pada tahun 1995. Tokoh Batman diperankan oleh Val Kilmer, Two Face oleh Tommy Lee Jones dan Jim Carey sebagai The Riddler. Sukses film terdahulu membuat sekuel selanjutnya
muncul pada tahun1997 dengan judul “BATMAN
AND ROBIN” yang diperankan oleh George Clooney sebagai Batman, Chris
O’Donnel sebagai Robin, Alicia Silverstone jadi Batgirl, Arnold Schwarzenegger
jadi Mr. Freeze dan Uma Thurman sebagai Poison Ivy.
Bob Kane meninggal
dunia pada tahun 1998 di Selatan California,
dan ia tetap menjaga kontrol kualitas terhadap komiknya. Ia tetap memegang hak
cipta Batman. 10 tahun kemudian release pertama sekuel Batman ke-enam yang
berjudul “THE DARK NIGHT” setelah “BATMAN
BEGIN” dan disutradarai Cristopher Nolan akhirnya diluncurkan pada 18 Juli 2008
dengan perubahan-perubahan dan konflik yang lebih kompleks. Film ini merupakan
puncak kesuksesan dari 4 sekuel terdahulu yang bertahan lama dalam puncak film
dunia.
Karakter Pemain
Vladimir Propp mengungkapkan Karakter adalah produk dari plot dimana sifat
karakter hanya sebagai fungsi.
Fungsi berarti karakter sebagai elemen pendukung plot. Sedangkan Tzevetan
Todorov menjelaskan
bahwa Fiksi memiliki 2 jenis naratif yaitu character
oriented dan plot oriented.
Dalam
film ini, pembentukan karakter pun berjalan dengan wajar. Artinya tak ada tokoh
jahat yang tampil tanpa latar belakang psikologis yang 'membenarkan'
tindakannya. Walaupun mengambil tema superhero, namun film ini jauh dari
berkesan fantastis dan film ini masih berpijak pada logika dan hukum-hukum
alam. Karakter Batman tak pernah digambarkan sebagai tokoh yang memiliki
kekuatan super seperti halnya superhero lain. Batman merupakan orang
biasa yang didukung oleh peralatan canggih dan teknologi mutakhir dalam
menjalankan aksinya sebagai “Pahlawan” di Gotham city. Tokoh ini masih bisa
terluka dan yang lebih penting Batman masih punya emosi naluri sebagai manusia
biasa. Berikut beberapa karakter dalam film “The Dark Knight” :
- Christian Bale sebagai Bruce Wayne / Batman: Ia adalah Seorang billionaire yang melindungi Gotham City dari dunia kejahatan di malam hari. Kepribadian Batman dibentuk kuat dan mapan.
- Heath Ladger sebagai The Joker : Joker digambarkan sebagai badut sakit jiwa, pembunuh, pelawak yang memiliki kecenderungan penyakit skiszofrenia dan tanpa memiliki empati.
- Aaron Eckhart sebagai Harvey Dent / Two-Face: Pengacara daerah Gotham yang disebut sebagai Gotham's "Ksatria Putih"; perjuangan melawan Joker mengubah Dent ke dalam sifat sifat kejam, dan menjadi "Two-Face". Bagi Batman Dent adalah wujud Batman di Siang hari.
- Gary Oldman sebagai Yakobus Gordon: Letnan dari Gotham City Police Department dan salah satu dari sedikit polisi yang baik. Ia membentuk persekutuan tidak resmi dengan Batman dan Dent. Ketika Joker membunuh Komisaris Polisi Loeb, Walikota Garcia memberi Gordon posisi. Oldman menggambarkan karakter nya seperti "yang tidak berubah, berbudi luhur, kuat, gagah berani.
- Maggie Gyllenhaal sebagai Rahel Dawes: Asisten Gotham DA. Dan teman masa kecil Bruce Wayne. Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang mengenal identitas Batman.
Teori
Konflik
"You cannot not to be in conflict". Secara teori, konflik memiliki pengertian
fisik dan non-fisik. Menurut Kamus Merriam Webster dan Advance, konflik dapat
diartikan sebagai Perlawanan mental sebagai akibat dari: kebutuhan, dorongan,
keinginan atau tuntutan yang berlawanan, Tindakan perlawanan karena
ketidakcocokan / ketidakserasian, Berkelahi, berperang, atau baku hantam.
Konflik sendiri memiliki tingkatan. Dalam Encyclopedia
of Professional Management (Editor Lester Robet Bittle, mcgraw-Hill, Inc,
1998), dijelaskan bahwa tingkatan konflik itu antara lain dijelaskan seperti
berikut:
- The unvisible conflict. Konflik yang terjadi pada tingkatan ini adalah konflik yang masih ada di batin kita (tidak kelihatan). Ada beberapa ketidakcocokan antara kita dengan orang lain, tetapi ketidakcocokan itu tidak nampak atau tidak muncul ke dalam ucapan mulut, sikap, dan tindakan.
- The perceived / experienced conflict. Konflik yang terjadi pada tingkatan ini adalah konflik yang sudah kita ketahui, kita alami atau sudah nampak. Kita dengan orang lain sudah sama-sama mengalami perbedaan yang kita munculkan dalam bentuk perlawanan. Perbedaan itu bisa jadi berbeda dalam pendapat, harapan, kebutuhan, motif, tuntutan atau tindakan. Perlawanan itu bisa jadi dalam bentuk perlawanan mulut atau sikap.
- The fighting. Pada tingkatan ini, konflik sudah berubah menjadi perlawanan fisik, baku hantam, perkelahian, atau hal-hal yang semisal dengan itu. Menurut kamus, fighting adalah melawan orang lain dengan pukulan atau senjata (blow or weapon).
Penyebab
konflik sangat beragam, namun secara garis besar dapat dipahami mengenai teori-teori
utama mengenai sebab-sebab konflik yaitu:
1.
Teori hubungan
masyaraka, Menganggap
bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan
dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.
2.
Teori kebutuhan manusia,
Menganggap
bahwa konflik yang berakar disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik,
mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang sering menjadi
inti pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan
otonomi.
3.
Teori negosiasi prinsip,
Menganggap
bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan
pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.
4.
Teori identitas, Berasumsi bahwa konflik
disebabkan oleh identitas yang terancam, yang sering berakar pada hilangnya
sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan.
5.
Teori kesalahpahaman
antarbudaya, Berasumsi
bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara komunikasi di
antara berbagai budaya yang berbeda.
6.
Teori transformasi
konflik, Berasumsi
bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan
yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi.
Anatomi Konflik
Pada
tingkatan apapun konflik yang terjadi, pada dasarnya konflik melibatkan
unsur-unsur dasar yang khas. Kemunculannya dipicu oleh suatu kejadian penting.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, Karen Jehn mengurai anatomi konflik dengan
menanyakan :
1.
Apa
yang memicu konflik
2.
Siapa
saja yang terlibat dalam konflik
3.
Apa
isu yang disengketakan
4.
Bagaimana
strategi yang dipakai masing-masing fihak fihak yang berkonflik untuk mencapai
kemenangan
5.
Konflik
meluas/mereda
6.
Apa
konsekuensi dari konflik yang terjadi
Gambar tidak dapat ditampilkan |
Sumber :
“The three levels of conflict” Modul
Mata Kuliah kajian Film dan Hiburan, Departemen Ilmu Komunikasi Universitas
Indonesia 2009, Doesn Mk Dr.Tanete Pong Masak.
Psikoanalisis dan Teori Kepribadian
Proses
penciptaan tokoh dan karakter dalam tema superhero, memiliki korelasi dengan
teori psikoanalisis dan teori kepribadiaan, serta konsep dramaturgi yang
dikemukankan oleh Erving Goffman. Hal terkait dengan keseragaman superhero ala
Amerika yang menolak untuk dikenali jati dirinya oleh publik.
Sigmund
Frued berkeyakinan bahwa jiwa manusia juga mempunyai struktur, meski tentu
tidak terdiri dari bagian-bagian dalam ruang. Struktur jiwa tersebut meliputi
tiga instansi atau sistem yang berbeda. Masing-masing sistem tersebut memiliki
peran dan fungsi sendiri-sendiri. Keharmonisan dan keselarasan kerja sama di
antara ketiganya sangat menentukan kesehatan jiwa seseorang. Ketiga sistem ini
meliputi : Id, Ego, dan Superego. Masing-masing sistem atau
instansi memiliki peran dan fungsi sendiri-sendiri.
Id.
Kehidupan
psikis seseorang bak gunung es yang terapung-apung di laut. Hanya puncaknya
saja yang tampak di permukaan laut, sedangkan bagian terbesar dari gunung
tersebut tidak tampak, karena terendam di dalam laut. Kehidupan psikis
seseorang sebagian besar juga tidak tampak ( bagi diri mereka sendiri ), dalam
arti tidak disadari oleh yang bersangkutan. Meski demikian, hal ini
tetap perlu mendapat perhatian atau diperhitungkan, karena mempunyai pengaruh
terhadap keutuhan pribadi ( integrated personality ) seseorang. Dalam pandangan
Frued, apa yang dilakukan manusia -khususnya yang diinginkan, dicita-citakan,
dikehendaki- untuk sebagian besar tidak disadari oleh yang bersangkutan. Hal
ini dinamakan “ketaksadaran dinamis”, ketaksadaran yang mengerjakan sesuatu. Dalam
Id berlaku : bukan aku (= subjek ) pelakunya, melainkan ada yang melakukan
dalam diri aku.
Ego. Ego berfungsi menjembatani
tuntutan id dengan realitas di dunia luar. Ego merupakan mediator antara
hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego-lah yang
menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewani manusia dan hidup sebagai
wujud yang rasional ( pada pribadi yang normal ). Aktivitas Ego ini tampak dalam bentuk
pemikiran-pemikiran yang objektif, yang sesuai dengan dunia nyata dan mengungkapkan
diri melalui bahasa. Tugas pokok Ego adalah menjaga integritas pribadi dan
menjamin penyesuaian dengan alam realitas. Selain itu, juga berperan memecahkan
konflik-konflik dengan realitas dan konflik-konflik dengan keinginan-keinginan
yang tidak cocok satu sama lain. Ego juga mengontrol apa yang akan masuk ke
dalam kesadaran dan apa yang akan dilakukan. Jadi, Fungsi Ego adalah menjaga
integritas kepribadian dengan mengadakan sintesis psikis.
Superego. Fungsinya adalah
mengkontrol ego. Ia selalu bersikap kritis terhadap aktivitas ego, bahkan tak
jarang menghantam dan menyerang ego. Superego ini termasuk ego, dan seperti ego
ia mempunyai susunan psikologis lebih kompleks, tetapi ia juga memiliki
perkaitan sangat erat dengan id. Superego dapat menempatkan diri di hadapan Ego
serta memperlakukannya sebagai objek dan caranya kerapkali sangat keras. Bagi
Ego sama penting mempunyai hubungan baik dengan Superego sebagaimana halnya
dengan Id. Ketidakcocokan antara ego dan superego mempunyai konsekuensi besar
bagi hidup psikis.Superego merupakan sistem kepribadian yang melepaskan diri
dari Ego. Aktivitas Superego dapat berupa self observation, kritik diri,
larangan dan berbagai tindakan refleksif lainnya. Superego terbentuk melalui
internalisasi ( proses memasukkan ke dalam diri ) berbagai nilai dan norma yang
represif yang dialami seseorang sepanjang perkembangan kontak sosialnya dengan
dunia luar, terutama di masa kanak-kanak.
Defence Mechanisme dan Dissociative
Identity Disorder (DID)
Selain
Id dan Superego, menurut Frued, ada mekanisme lain yang juga berpengaruh
terhadap perilaku manusia, terutama perilaku yang tidak sehat . Mekanisme ini
dinamakan defence mechanisme atau mekanisme pertahanan diri. Sebagian dari cara
individu mereduksi perasaan tertekan, kecemasan, stress atau pun konflik adalah
dengan melakukan mekanisme pertahanan diri baik yang ia lakukan secara sadar
atau pun tidak.
Freud
menggunakan istilah mekanisme pertahanan diri (defence mechanism) untuk menunjukkan proses tak sadar yang melindungi
si individu dari kecemasan melalui pemutarbalikan kenyataan.
Pemecahan kepribadian atau sering juga disebut
kepribadian ganda, atau juga lebih terkenal dengan nama alter ego. Merupakan suatu keadaan di mana kepribadian individu
terpecah sehingga muncul kepribadian yang lain. Kepribadian itu biasanya
merupakan ekspresi dari kepribadian utama yang muncul karena pribadi utama
tidak dapat mewujudkan hal yang ingin dilakukannya. Dalam bahasa yang lebih
sederhana dapat dikatakan bahwa ada satu orang yang memiliki pribadi lebih dari
satu atau memiliki dua pribadi sekaligus. Kadang si penderita tidak tau bahwa
ia memiliki kepribadian ganda, dua pribadi yang ada dalam satu tubuh ini juga
tidak saling mengenal dan lebih parah lagi kadang-kadang dua pribadi ini saling
bertolak belakang sifatnya. (Wikipedia)
Menurut
DSM-IV, diagnosis yang benar untuk dissociative
identity disorder (DID) adalah jika seseorang itu mempunya 2 ego yang
berbeda (alter ego), di mana masing2
ego mempunyai perasaan, kelakuan, kepribadian yang exist secara independent -
dan 'keluar' dalam waktu yang berlainan. Kasus DID kadang di-misunderstood
sebagai schizophrenia. Schizo berasal dari bahasa yunani, yang
berarti "splitting away from"
sehingga hal ini menyebabkan kebingungan. Padahal split personality ini cukup berbeda dengan gejala2 yang ditemukan
dalam schizophrenia.
Ada 2 teori utama tentang
DID. Yang satu mengatakan bahwa DID bermula sejak kecil, akibat kekerasan fisik
atau sexual yang parah (abuse). Kekerasan
ini menyebabkan terpisahnya dan terbentuknya alter sebagai pelarian dari
trauma. Teori lain menganggap DID sebagai perwujudan social role yang
dipelajari (role-enactment). Alter yang
muncul saat dewasa, biasanya disebabkan oleh suggestion dari therapist.
Identitas dan Dramaturgi
Erving
Goffman dalam bukunya yang berjudul “The
Presentational of Self in Everyday Life” memperkenalkan konsep
dramaturgi yang bersifat penampilan teateris. Banyak ahli mengatakan bahwa
dramaturginya Goffman ini ini berada di antara tradisi interaksi simbolik dan
fenomenologi (Sukidin, 2002: 103).
Dramaturgi
adalah sandiwara kehidupan yang disajikan oleh manusia. Goffman menyebutnya
sebagai bagian depan (front)
dan bagian belakang (back).
Front
mencakup, setting, personal
front (penampilan diri), expressive
equipment (peralatan untuk mengekspresikan diri). Sedangkan bagian
belakang adalah the self,
yaitu semua kegiatan yang tersembunyi untuk melengkapi keberhasilan acting atau
penampilan diri yang ada pada Front.
Fokus pendekatan dramaturgis adalah bukan apa yang orang lakukan, bukan apa
yang ingin mereka lakukan, atau mengapa mereka melakukan, melainkan bagaimana
mereka melakukannya. Dramaturgi menekankan dimensi ekspresif/impresif aktivitas
manusia, yakni bahwa makna kegiatan manusia terdapat dalam cara mereka
mengekspresikan diri dalam interaksi dengan orang lain yang juga ekspresif. Oleh
karena perilaku manusia bersifat ekspresif inilah maka perilaku manusia
bersifat dramatik.
Goffman mengasumsikan bahwa ketika orang-orang berinteraksi, mereka ingin
menyajikan suatu gambaran diri yang akan diterima orang lain. Ia menyebut upaya
itu sebagai “pengelolaan pesan” (impression
management), yaitu teknik-teknik yang digunakan aktor untuk memupuk
kesan-kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Teori dramaturgi
menjelaskan bahwa identitas manusia adalah tidak stabil dan merupakan setiap
identitas tersebut merupakan bagian kejiwaan psikologi yang mandiri. Identitas
manusia bisa saja berubah-ubah tergantung dari interaksi dengan orang lain.
Dalam mencapai tujuannya tersebut, menurut konsep dramaturgis, manusia akan
mengembangkan perilaku-perilaku yang mendukung perannya tersebut.
Teori Simbol
Teori
ini digunakan sebagai interpretasi terhadap simbol tokoh dalam film “The Dark Knight”. Susanne Langer adalah
orang yang mengemukakan teori simbol. Ia mencoba untuk melihat isu dan masalah
estetika lewat ekspresi, emosi pada seni bentuk, tulisan dan arti dari simbol.
Langer membedakan antara tanda dan simbol. Tanda digunakan untuk menyatakan
suatu hal, keadaan atau kejadian. Tanda merujuk pada objeknya sehingga tanda
dan objek memiliki hubungan.
Biasanya
tanda merangsang subjek untuk bertindak. Tanda dibedakan lagi menjadi tanda
alamiah dan tanda buatan. Simbol mengacu pada konsep dan sifatnya tidak selalu
merangsang subjek untuk bertindak, namun lebih membuat kita mencoba
memahaminya. Simbol adalah representasi mental dari subjek. Tanda dan objeknya
hanya bersifat denotatif sementara simbol dan objeknya bersifat denotatif dan
konotatif.
Simbol
dibedakan menjadi dua, simbol diskursif yaitu simbol yang rasional dan dapat
dimengerti secara logika. Simbol ini dapat ditangkap oleh kemampuan akal budi,
contohnya bahasa dan simbol representasional yaitu simbol yang sifatnya spontan
dan intuisi langsung. Simbol seperti ini terdapat dalam karya seni dimana
hubungan elemen simbol kita tangkap secara keseluruhan.
Langer
menyebutkan bahwa seni adalah living form
yang memiliki ciri khas tersendiri karena realitas yang diangkat adalah
subjektif. Pengalaman subjektif dapat menjadi isu suatu bentuk simbolis yang
menunjukkan ekspresi yang kuat sehingga bentuk seni tampak hidup. Estetika
mesti berangkat dari pengalaman pribadi yang khusus sehingga disebut karya
seni. Croce menyebutkan pengetahuan intuitif adalah pengetahuan ekspresif.
Intuisi memiliki bentuk, sedang perasaan hanyalah gelombang sensasi. Ungkapan
estetis adalah sebuah sintesis. Tidak mungkin membedakan antara yang langsung
dan yang tak langsung.
Metode
Untuk
menjelaskan peran dan karakter konflik, kepribadian dan simbol yang muncul
penulis menggunakan metode Analisis Interpretif terhadap alur dan pendalaman
karakter masing-masing peran utama, yaitu Batman, Joker dan Two Face. Beberapa sudut
paandang penulis gunakan untuk melihat karakter dan pemaknaan terhadap peran
dan simbol yang digunakan dalam film The
Dark Knight.
2 komentar:
Batman yang lainnya dong???
bu refi, maaf saya kemaren ga masuk kelas, jadi belum dapat bahan untuk take home, tapi karena contoh materinya sama ijin coppaste ya bu ^^b trims sebelumnya ibu
Posting Komentar